[Menjelang Pernikahan] Mau Mendidik Anak Seperti Apa?

cute-child-girl-with-teddy-bear

©myfreewallpapershub.com

Menantikan hari pernikahan adalah hal yang sangat menyenangkan. Terkadang, saya dan pasangan tenggelam dalam imajinasi kehidupan setelahnya. Sarapan pertama apa yang akan dihidangkan, kata apa yang akan saya ucapkan di pagi hari saat dia bangun hingga kebiasaan pagi apa yang akan kami lakukan di akhir pekan.

Ada banyak rencana yang terlintas, rasanya sangat menyenangkan. Hingga pada suatu sore di Mall, kami melihat beberapa anak kecil sibuk memainkan gadget-nya. Mengambil foto selfie, lalu dengan serius memilih beberapa filter. Panggilan dari sang ibu pun diacuhkan.

“Sebentar Ma, adek masih upload foto,” ucapnya cuek.

Kami hanya terdiam. Ada banyak pertanyaan di kepala. Apa yang dilihatnya di social media, siapa yang diajaknya ngobrol, foto macam apa yang sedang dipostingnya, dan apa saja yang telah ia baca di Internet. Sebagai calon orang tua, kami mulai resah.

Keresahan selanjutnya datang saat saya sedang menemani keponakan bermain game. “Ini lho Tante, karakter game-nya bagus.” Tanpa ragu saya melihatnya dan terdiam beberapa saat. Karakter yang dimaksudnya adalah seorang perempuan, dengan pakaian dan bentuk tubuh seksi. Baiklah, ini adalah ‘dunia’ anak-anak yang tidak pernah saya sangka sebelumnya.

Hidup di era digital, memang memberikan banyak kemudahan. Begitu juga memberikan gadget pada anak, memudahkan orang tua untuk bisa keep in touch dengan mudah. Namun, di baliknya ada banyak risiko buruk yang mungkin bisa terjadi. Baiklah, saya semakin resah.

Saya dan pasangan membahas topik ini setiap makan bersama. Dia mulai browsing tentang artikel-artikel parenting. Begitu juga dengan saya yang mencari gadget aman untuk anak-anak. Kami lalu sibuk sendiri, sampai membiarkan kopi jadi dingin dan beach berry tak segar kembali.

“Anak-anak bisa pakai gadget, asal yang ada parental control-nya,” celetuknya, sambil tetap fokus pada layar smartphone.

“Memangnya ada? Tapi anak-anak nanti tetap butuh pendampingan ekstra. Nggak bisa dibiarin aja pegang gadget,” jawab saya menggebu.

Baiklah, rencana pernikahan masih berbulan-bulan depan. Tapi entah kenapa topik pembicaraan tentang anak ini menjadi begitu serius. Lebih serius dari pada pemilihan souvenir, baju pernikahan dan hidangan catering. Meskipun masih jauh, kami hanya ingin jadi orang tua terbaik yang pernah ada.

“Anak-anak nanti dibolehin main gadget, maksimal 1 jam lah per hari. Atau lebih baik waktu weekend aja?”

Deal, anak-anak juga dibolehkan main socmed. Asal udah ngerjain tugas dan harus keep follow sama kita.”

Satu kesepakatan terbuat sudah. Kami sepakat untuk memberikan alokasi waktu. Lebih penting lagi, kami sebagai orang tua harus mampu jadi role model yang baik. Kurangi juga main gadget saat di rumah. Banyakin quality time bersama keluarga. Membahas hal ini, rasanya saat ‘hidup bersama’ menjadi semakin dekat.

Mendampingi anak-anak saat ‘berjelajah’ dengan internet menjadi kesepakatan selanjutnya. Bisa dimulai dengan membiasakan untuk berjelajah informasi dan aplikasi yang bermanfaat untuk menambah pengetahuannya. Tentu saja konten tersebut juga memiliki manfaat, bersifat mendidik, merangsang daya pikir dan juga kreativitas-nya.

Tugas sebagai orang tua, rasanya tidak ada habisnya, ya? Tapi memang ini yang harus dijalani. Kami tidak ingin memiliki anak yang hanya lucu dan imut-imut saja. Tapi juga berakhlak baik dan tumbuh dengan baik, seperti mama dan papa-nya *kibas rambut.

Pencarian masih berlanjut, lalu mempertemukan kami dengan gadget yang menarik seluruh perhatian, Acer Liquid Z320. Inilah penampakannya..

selektif-memilih-perangkat-600x318

©acerid.com

Acer Liquid Z320 ini memiliki fitur Kids Center, yaitu pre-install application yang sudah ada dalam smartphone. Gunanya untuk membatasi aplikasi yang digunakan oleh anak. Fitur ini juga dilengkapi dengan parental control yang bisa memantau aktivitas internet anak. Fitur keamanan ini dapat mencegah anak dari mendownload konten dewasa atau membeli aplikasi baru tanpa seizin spAcer.

“Acer Liquid Z320 ini dukung banget kalau kita mau edukasi anak-anak. Duh, lega kalau ada smartphone yang begini,” ucap pasangan saya sambil meneguk kopinya, yang sudah dingin.

2-batasi-konten-600x318

©acerid.com

Saya masih mencari-cari apa lagi yang dimiliki Acer Liquid Z320 ini. Ternyata Acer Liquid Z320 ini bisa digunakan sebagai sarana belajar yang seru dan mengasyikkan. Acer sudah sengaja mengisi fitur Kids Center ini dengan berbagai konten bermanfaat bagi anak-anak. Terhitung ada ribuan aplikasi edukasi untuk membantu anak belajar sekaligus mengasah kreativitasnya.

Jika anak butuh sarana hiburan, Kids Center juga menyediakan aplikasi gaming dan video yang bisa dinikmati si kecil saat pulang sekolah. Baiklah, kini saya dan pasangan bisa bernafas lega. Anak-anak bisa tetap memanfaatkan kemajuan teknologi dan mengambil sisi positif-nya. Bonusnya, kami lebih lega saat mereka berjelajah bersama Acer Liquid Z320.

“Acer Liquid Z320 punya Blue Light Shield juga, bagus nih!” kata pasangan saya penuh semangat.

Pasangan saya memiliki mata minus. Pekerjaannya dalam bidang IT juga mengharuskannya berhadapan dengan layar komputer, laptop dan smartphone sepanjang hari. Saya mengerti jika dia sangat concern dengan  kesehatan pengelihatan. Teknologi Blue Light Shield yang dimiliki Acer Liquid Z320 dapat mengontrol banyaknya cahaya biru yang muncul pada layar ponsel.

Menurunnya cahaya biru dapat mengurangi efek negatif dari paparan cahaya di layar. Hal ini tentu saja dapat membuat mata jadi lebih nyaman di depan layar. Ini menjadi poin penting yang juga disukai pasangan saya.

Spesifikasi yang dimiliki Acer Liquid Z320 ini juga cukup mumpuni. Dia punya sistem operasi Android lollipop, prosesor Quad Core 1,1 GHz, RAM 1 GB. Mau selfie bareng di kecil? Acer Liquid Z320 dilengkapi dengan dual kamera 5MP untuk primary dan 2MP untuk secondary. Dilengkapi juga dengan voice control, untuk membantu melakukan selfie dengan perintah suara.

acer-600x318

©acerid.com

Mau mendengarkan lagu anak-anak? Acer Liquid Z320  punya kualitas speaker terbaik dengan dukungan audio DTS sound. Dengan begitu, saya dan juga anak-anak bisa mendapatkan pengalaman audio yang berbeda. Cukup memuaskan, bukan?

Diskusi kami akhiri dengan menghembuskan nafas panjang, tanda lega. Pernikahan kami memang sedang menunggu hari. Tapi tidak ada salahnya kami mempersiapkan segalanya mulai dari kini. Orang tua bagaikan pena, yang memiliki kuasa menuliskan apa saja pada selembar kertas putih bernama, anak-anak.

Segalanya memanglah pilihan. Kami memilih untuk menjadi orang tua yang selalu update dengan perkembangan zaman. Tidak hanya kasih sayang dan juga sarana yang diberikan, namun juga perhatian yang sesuai dengan zaman di mana mereka tinggal. Kami memilih Acer Liquid Z320 sebagai pendampingnya kelak. Yang bisa menemaninya berjelajah internet tanpa perlu resah.

Komunikasi bersamanya tetap lancar, tanpa perlu takut ia akan menemukan konten yang belum sesuai dengan umurnya. Kecemasan kami sepertinya juga dirasakan sebagian orang tua di luar sana. Jadi, dengan Acer Liquid Z320, anak senang, orang tua tenang!

Doakan kami mampu menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak, kelak.

Mr.Chars & Ms.Ay

banner